Apa gerangan yang menarik minat banyak orang berkunjung ke Desa Gondosuli? Tak lain karena kesuksesan desa itu dalam peternakan ikan lele.
Letaknya agak jauh dari kota Tulungagung, bahkan dari jalan Provinsi. Perlu waktu sekitar 20 menit dari pusat kota Tulungagung ke desa ini. Masuk desa ini dari arah Jarakan Kalangbret, kita akan disambut oleh gapura selamat datang. Seakan melambaikan tangan kepada kita, Selamat datang di desa kami, Gomndosuli, pusat peternakan dan olahan ikan lele.
Gapura selamat datang desa Gondosuli |
Sejak dibukanya Terowongan Niama, sebuah terowongan yang menjebol bukit yang menghalangi air mengalir ke laut selatan pada Tahun 1985, maka yang daerah Gondosuli yang dahulu adalah rawa, kini berubah menjadi tanah persawahan dan ladang produktif.
Sebelumnya, daerah Gondosuli merupakan daerah rawa - rawa yang kalau musim penghujan 90% wilayahnya terendam banjir yang bisa melebihi kedalaman 1 meter.
Zaman Orde Baru dimana arah pembangunan adalah dibukanya tanah persawahan baru bekas rawa - rawa. Pembangunan pertanian menjadi prioritas utama, terutama adanya program pemerintah untuk swasembada beras dan adanya primadona baru yaitu Tembakau. Maka kemudian daerah yang dulu rawa kini berubah menjadi ladang tembakau.
Namun sekitar tahun 1994 seorang warga mencoba memulai budidaya lele di belakang rumahnya, tanpa dinyata budidaya ini berhasil. Apalagi beternak lele lebih tahan musim dibanding bertani tembakau. Maka keberhasilan ini lalu diikuti oleh warga lain sehingga Desa Gondosuli dipenuhi kolam lele yang tersebar di lahan seluas 11,03 ha yang diusahakan oleh 92 rumah tangga.
Maka di desa ini, kita akan disuguhi persawahan yang ajaibnya bukan ditanami padi, namun ditanami Ikan lele.
Namun sekitar tahun 1994 seorang warga mencoba memulai budidaya lele di belakang rumahnya, tanpa dinyata budidaya ini berhasil. Apalagi beternak lele lebih tahan musim dibanding bertani tembakau. Maka keberhasilan ini lalu diikuti oleh warga lain sehingga Desa Gondosuli dipenuhi kolam lele yang tersebar di lahan seluas 11,03 ha yang diusahakan oleh 92 rumah tangga.
Persawahan yang disulap jadi peternakan lele |
Areal persawahan peternakan lele |
Tidak hanya lele, Desa ini juga menghasilkan olahan lele. Lewat brand Pak Gondo, Pak Rusli beserta istri berfikir tentang bagaimana membuat produk olahan lele. Beliau belajar banyak lewat buku-buku yang dibeli di Gramedia. Maka muncullah produk-produk olahan ikan yang berkualitas.
Melalui disperindag Kabupaten Tulungagung, sekarang produk ini telah mendapat sertifikasi halal dari MUI. Pak Rusli yang juga aktifis Islam ini tahu bagaimana menjaga kualitas produknya agar tetap halalan thoyyiban.
Jika anda ingin menikmati bagaimana hasil olahan lele Desa Gondosuli, anda tinggal memesannya lewat web ini, dan kami akan senang hati melayani anda, sebagaimana kami melayani kawan-kawan dari berbagai daerah di Indonesia yang telah membeli produk kami.
Melalui disperindag Kabupaten Tulungagung, sekarang produk ini telah mendapat sertifikasi halal dari MUI. Pak Rusli yang juga aktifis Islam ini tahu bagaimana menjaga kualitas produknya agar tetap halalan thoyyiban.
Produk Abon Pak Gondo : mulai abon lele hingga abon tuna ... |
Jika anda ingin menikmati bagaimana hasil olahan lele Desa Gondosuli, anda tinggal memesannya lewat web ini, dan kami akan senang hati melayani anda, sebagaimana kami melayani kawan-kawan dari berbagai daerah di Indonesia yang telah membeli produk kami.